Setiap manusia punya yang
namanya perasaan. Namun seorang laki-laki dan wanita punya tingkat sensitivitas
perasaan yang berbeda. Seorang wanita lebih sering menggunakan perasaannya
dalam menghadapi sesuatu dan berfikir ketimbang logika mereka.
Maka dari itu, mereka mudah
menangis jika mereka merasa dikecewakan atau disakiti.
Aku, yang hanya seorang wanita biasa, juga sangat menyadari sangat
sering menggunakan perasaan ketika berfikir maupun menghadapi sesuatu. Apalagi
perasaan cintaku pada seseorang. Perasaan itu sering menipuku,kadang juga
membodohiku,dan membuat otakku jadi gila. Ini bukan perasaan cinta yang
sesungguhnya, ini adalah permainan nafsu yang menipu. Aku mulai menyadari itu
saat “Pelangi” berkali-kali menghancurkan perasaanku. “Pelangi” adalah seorang
lelaki yang aku anggap sangat baik, dan aku pernah beharap dia adalah imamku
kelak. Sekarang perasaanku dan prasangkaku berubah, ketika dia sering
menghubungiku, dan menumbuhkan cinta dihatiku yang tidak pernah ia sadari kalau
dia telah melakukannya. Aku tak pernah mau menyalahkan dia, aku lebih senang
menyalahkan diriku sendiri yang membiarkan perasaan cinta itu tumbuh dan
perlahan mulai berubah menjadi permainan nafsu untuk aku dan dia. Ini memang
bukan kisah yang indah untuk dikenang. Tapi ini adalah pelajaran besar untuk
hidupku agar aku tak mengulangi kesalahan untuk berjuta kalinya aku menganiaya
hatiku sendiri. Aku membiarkan hatiku sakit karena dia, aku juga membiarkan
diriku terpuruk dalam nafsu ingin memilikinya.
Sudah hampir 10 bulan aku
mencoba menjauh darinya, namun gagal. Apa masalahnya??
Mungkin memang aku belum punya
tekad bulat untuk menjaga hatiku dan membiarkan diriku bahagia. Aku pernah
dengar ada yang bilang, kalau kita menjauhi seseorang yang kita suka demi
menjaga hati agar tidak masuk dalam permainan nafsu berarti kita memutuskan
silaturahmi padanya. Jawabannya tidak, tidak ada kewajiban menjalin silaturahmi
dengan lawan jenis, semua ada batasnya, dan lagi pula hati kita kan lemah.
Kalau kita masih berkomunikasi dengan seseorang yang kita suka, maka itu akan
membuat kita semakin sulit untuk move on dari dia dan semakin membuat hati kita
tersiksa.
Jadi apa salah jika aku ingin
memulai untuk menjauhimu wahai “Pelangi”??
Jangan biarkan langkahku
berat,,semoga engkau mengerti apa yang aku maksudkan sekarang. Aku juga akan
berusaha tak lupa untuk mendoakan segala yang terbaik untuk kamu...
Semoga Allah meridloi langkahku
ini...
SEMANGAT MOVE ON!!! ^__^
0 komentar:
Posting Komentar