Jumat, Juli 19, 2013

Penantianku pada Kekasih pilihan Illahi

Seperti kata mereka, menanti ataupun menunggu bukanlah pekerjaan yang menyenangkan, dan mungkin sangat membosankan. Aku juga sangat merasakannya. Menunggu seseorang yang tepat untuk menemani hidupku suatu saat nanti adalah sebuah pilihan dengan berjuta konsekuensi. Perlu komitmen kuat untuk menjalaninya, agar tak mudah tergoda oleh sesuatu yang terlihat indah namun sejatinya hanya tipu daya.
Memilih untuk menanti seseorang yang benar2 ditakdirkan untukku oleh Illahi adalah caraku untuk menjaga diri dan hati dari maksiat juga kekecewaan pada insan. Pelajaran hidup yang lalu saat aku menjalin hubungan dengan seseorang sudah cukup membuatku menyadari semua kesalahan yang telah aku lakukan di masa lalu itu. Kadang aku sering menyesalinya sambil menangisinya, namun apa gunanya penyesalan dan tangisan itu tanpa mau berubah memperbaiki kesalahan itu. Aku mencoba bangkit dan mulai melangkah bersama keyakinanku pada Allah bahwa Dia pasti akan selalu ada untukku. Sempat kuat dan kadang jatuh kembali. Namun inilah proses yang harus aku lalui dalam penantian yang cukup panjang ini.
Hanya kepada-Nya lah aku meminta pertolongan dan kekuatan untuk menjalani proses ini. Meski kadang aku merasa sepi karena merasa tidak ada seseorang yang memperdulikan dan mencintaiku. Padahal semua itu salah jika aku berpikir lebih jauh. Bukankah Allah selalu dekat denganku, namun mengapa aku harus merasa sepi? Keluargaku juga masih lengkap, bukankah mereka adalah orang yang sangat perduli dan juga mencintaiku, apa itu kurang. Astaghfirullah… Mungkin karena aku saja yang kurang bersyukur pada nikmat illahi ini.
Kadang saat aku m,erasa terganggu oleh sesosok wajah ikhwan, dan aku berusaha meneguhkan hatiku untuk terus menanti waktu yang tepat, aku suka sekali mendengarkan lagu ini. Lagu ini sedikit banyak memberiku motivasi positif…
:)


Menunggu Di Sayup Rindu – ( Maidany Nasyid )

Ooh… Burungpun menyanyi melepas segala rindu
Yang terendam malu di balik qolbu
Ooh… Anginpun menari mencari arti
Adakah ini fitrah ataukah hiasan nafsu

Di dalam sunyi ia selalu hadir
Di dalam sendiri ia selalu menyindir
Kadang meronta bersama air mata
Seolah tak kuasa menahan luka

Ooh… Anginpun menari mencari arti
Adakah ini fitrah ataukah hiasan nafsu

Di dalam sunyi ia selalu hadir
Di dalam sendiri ia selalu menyindir
Kadang meronta bersama air mata
Seolah tak kuasa menahan luka

Biarkan semua mengalir
Berikanlah kepada ikhtiyar
Dan sabar untuk mengejar

Sabarlah menunggu
Janji Allah kan pasti
Hadir tuk datang menjemput hatimu
Sabarlah menanti
Usahlah ragu
Kekasih kan datang sesuai dengan iman di hati

Bila di dunia ia tiada
Moga di surga ia telah menunggu
Bila di dunia ia tiada
Moga di surga ia telah menanti




Selasa, Juli 09, 2013

Ramadhan Tahun Ini

Alhamdulillah....
Segala Puji bagi Allah yang masih memberi aku dan keluargaku kesempatan merasakan suasana bulan suci Ramadhan.
Hari ini adalah hari pertama Ramadhan.... :)
Memang ada sedikit yang beda di bulan Ramadhan ini, dimana kuliahku masih masuk karena masih ada ujian akhir semester yang harus di selesaikan, juga dimana aku sudah tidak tahu lagi kabar si mr. sibuk yang dulu pernah mewarnai hidupku. Aku  sangat ingat, di bulan puasa seperti ini, dia rajin sekali membaca al-Qur'an dan bisa menghatamkan 30 juzz, tidak seperti aku,hehe...
Masyaallah, aku masih saja ingat dia. Yang juga tak habis fikir, aku juga masih sering memimpikannya. 
Mungkin memang masih ada beban yang tersimpan, karena hubungan kita yang tidak baik sekarang. kami tidak pernah saling menyapa ketika bertemu. Aku tidak tahu apa kah yang aku lakukan ini  salah??? Kebencianku padanya dahulu hingga membuat semua menjadi seperti ini.
Semoga di moment lebaran besok, aku masih punya kesempatan untuk meminta maaf padanya...
Maafkan aku mr.sibuk... aku telah membuat keadaan menjadi serba salah seperti ini...


Jumat, Juli 05, 2013

Kekecewaan Hati

Siang itu aku sempat takut dan meragu memutuskan sesuatu, apakah aku harus menemuimu ataukah tidak. Kau memintaku untuk mau di jemput. Tapi dalam hatiku aku masih merasa takut denganmu. Aku takut jantungku tak terkendali berdetak saat bertemu kamu. Aku takut susah bernafas dan berbicara saat bertemu kamu, mungkin ini yang orang-orang bilang lagi Jatuh Cinta.

Tapi aku putuskan untuk memberanikan diri bertemu kamu. Aku ingin sekali melihat wajahmu untuk kedua kalinya. Karena pertemuan pertama yang dulu itu sangat mengecewakanku.

Saat mulai menjelang sore, aku mulai mengirimi kamu pesan singkat yang isinya menanyakan apa rencana pertemuan itu jadi atau tidak. Tapi hari sudah menjelang sore, kamu tak membalas juga.
Aku mulai gelisah, dan berfikir kamu tak akan datang. Merasakan sesaknya dada saat itu sangat menyiksa, pikiranku mulai tak karuan. Cukup lama aku menunggu, dan akhirnya aku memutuskan pulang.Karena sepertinya ada tanda-tanda kau tak datang.

Aku biasa pulang menaiki bus. Di bus, perasaan sedihku semakin menjadi. Aku rasanya ingin pergi jauh menaiki bus itu. Serasa tak mau turun untuk kembali ke rumah... Andai aku cuma sendiri disitu, aku akan membiarkan air mataku bercucuran.
Aku berfikir, apa aku ini wanita bodoh???yang mau saja dibohonginya dan dipermainkannya?
Apa benar dia sedang mempermainkan aku??..
Ribuan pertanyaan menyerbu benakku... Namun tak satupun yang bisa aku jawab sendiri...

Lagu inipun mulai mengiringi kekecewaanku waktu itu.

Kecewa - Bunga Citra Lestari

Sedikit waktu yang kau miliki, 
Luangkanlah...Untukku
Harap secepatnya datangi aku
Ada yang ingin ku sampaikan
Sempatkanlah...

Hampa kesal dan amarah
Seluruhnya ada di benakku
Tandai seketika
Hati yang takterbalas
Oleh Cintamu...

Ku ingin marah, melampiaskan...
Tapi ku hanyalah sendiri disini
Ingin ku tunjukan pada siapa saja yang ada
Bahwa hatiku Kecewa

Sedetik menunggumu disini, s'perti seharian
Berkali kulihat jam di tangan
Demi membunuh waktu
Tak ku lihat tanda kehadiranmu
Yang semakin meyakiniku
Kau tak datang