Aku
tak berniat menceritakan sebuah legenda tentang batang tebu yang keramat
ataupun asal-usul tanaman tebu. Aku ingat beberapa potongan batang tebu
terbungkus plastik kresek merah dan beberapa kali jatuh di jalan tapi terus ku
pungut kembali. Jalan itu memang tak bisa dibilang sangat jauh, hanya saja itu
lumayan jauh untuk mempertahankan batang tebu tetap aman dan tak terjatuh dari
pijakan kaki motor matic yang aku naiki bersama temanku.
Beberapa
kali, satu atau dua potong batang tebu jatuh tercecer di jalan, dan kami
berhenti untuk mengumpulkannya kembali ke dalam kantong kresek. Sempat ada rasa
malu yang aku rasakan karena memunguti batang tebu yang terjatuh itu beberapa
kali. Namun aku benar-benar berusaha mengabaikannya. Aku merasa aku harus
menjaganya hingga sampai rumah seperti aku menjaga bongkahan emas. Aku sempat
merasa tak enak hati karena sedikit merepotkan temanku yang memboncengkanku
dengan motornya. Namun sudahlah, semoga dia mengerti dan semoga Allah membalas
kebaikannya, begitu gumam dalam hatiku.