Mimpi itu bunga tidur, begitu kata mereka. Namun bagiku,
mimpi bukan hanya bunga tidur. Namun lebih bisa jadi penghibur. Kau Tau Kenapa?
Setiap Mentari terbit, aku memulai hari yang baru. Aku
memulai menghadapi kenyataan dan berjuang menghadapi dunia dimana kau tak lagi
di sampingku. Aku tak sedang meratapi kesedihan karena itu, aku hanya mencoba
terus berdiri dan menahan segala rasa itu, termasuk pedihnya rasa rindu ingin
bertemu. Terkadang ada hari dimana aku terjebak dalam lubang kesedihan dalam
karena terlalu rindu. Namun lain waktu aku mampu keluar dari lingkaran kelam
itu, dan menghadapi dunia dengan kekuatan baru tuk terus bertahan.
Bila malam datang, ia selalu terasa panjang bagiku. Semua
memori dalam benakku tiba-tiba menyerbu dalam senyapnya hari. Aku hanya bisa
memanggil namamu dalam hati, dan akhirnya aku tertidur.
Mimpi memang hanya mimpi, namun bisa melihatmu dalam mimpi
adalah sebuah penghibur bagiku saat kenyataan tak lagi seindah inginnya hati,
saat jarak dan waktu tak mempertemukan kita lagi, saat rasa itu tak mampu lagi
kita padu bersama.
Hanya lewat mimpi aku bisa melepas sedikit demi sedikit rindu yang memenuhi dadaku.
Hanya lewat mimpi aku bisa tersenyum lebar mengingatmu di pagi hari.
Hanya lewat mimpi aku bisa melepas sedikit demi sedikit rindu yang memenuhi dadaku.
Hanya lewat mimpi aku bisa tersenyum lebar mengingatmu di pagi hari.
Mimpi tentangmu selalu membahagiakan aku, ia hadir bagai embun pagi menyejukan yang disinari cahaya mentari yang muncul dari ufuk timur, benar2 karunia dan keindahan Tuhan yang tiada tara nikmatnya.
Bukan aku melarikan diri dari kenyataan yang seharusnya aku
hadapi, tapi setidaknya biarkanlah mimpi itu tetap jadi penghiburku menjalani
hariku dengan beban rindu yang masih terus memenuhi hatiku.
Izinkanlah ia tetap jadi penghiburku Tuhan, meski kau belum izinkan dia menemani hariku.
Izinkanlah ia tetap jadi penghiburku Tuhan, meski kau belum izinkan dia menemani hariku.
#Sajak Rindu
0 komentar:
Posting Komentar