Buku
“ Tabayun cinta” ini sebenarnya judul lengkapnya adalah “Tabayun Cinta. Duhai
Kekasih Hati Temukan Aku dalam Istikharahmu”, Karya Ahmad Mufid A.R. Yang
diterbitkan oleh Penerbit Lafal Indonesia (Yogyakarta) pada tahun 2014.
Cukup
panjang ya, dari judulnya tentu kalian sudah sedikit banyak tahu apa yang akan
di bahas di dalam buku ini. Yap benar, buku ini akan menceritakan bagaimana
cara menemukan jodoh lewat solat istikharah. Di dalam buku ini di bahas lengkap
tentang sholat istikharah, etika beristikharah, cara mementukan pilihan,
memahami hasil istikharah, manfaat dan kunci istikharah, serta ada tambahan
yang cukup unik yaitu tentang memahami cinta lewat sudut pandang penulis.
“Temukan
aku dalam istikharahmu, jika engkau menginginkan aku jadi cintamu. Cinta yang
tidak membuatmu mencintai karena kebaikan, dan tidak membuatmu membenci karena
keburukan. Cinta yang akan mengingatkanmu, “Cinta bukan sekedar ucapan, apalagi
manis sebuah rayuan, cinta adalah sebuah jalinan kehidupan, cinta adalah hati
dan perasaaan. Meski tiada sering bersama, meski tiada lagi bertemu, meski
tiada akan berkunjung, meski telah pergi untuk selamanya.”
“Temukan
aku dalam istikharahmu, jika engkau menginginkan aku menjadi kekasihmu. Kekasih
yang akan mengasihimu, menyayangimu, dan mencintaimu. Kekasih yang tak pernah
lelah berdoa agar Allah selalu menjaga hatiku untuk tetap setia padamu. Kekasih
yang akan mengingatkanmu, “Jika dirimu masih mempunyai hasrat untuk memilikiku,
ataupun rasa agar aku memilikimu. Maka sesungguhnya engkau tidak mencintaiku,
melainkan menafsuiku.”
“Temukan
aku dalam istikharahmu, jika engkau menginginkan aku menjadi pendampingmu.
Pendamping yang akan menemanimu, melayanimu, menghormatimu, dan memuliakan
dirimu. Pendamping yang engkau tak perlu risau dan resah karena harus memenuhi
ragam permintaanku. Pendamping yang dengan kerendahan hati akan mengingatkanmu,
“Setiap pembukaan pasti ada penutupan, ada hidup dan ada mati. Diantara
pembukaan dan penutupan, yang terpenting adalah isi. Demikian pula diantara
hidup dan mati.”
“Temukan
aku dalam istikharahmu, jika engkau menginginkan aku menjadi pilihanmu. Pilihan
yang tidak akan membuatmu menyesal, kecewa, atau terluka. Pilihan yang akan
mengingatkanmu, “Cinta yang terlahir dari cinta akan berjalan dengan
sendirinya, sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh Allah untuknya.
Dirinya hanya akan menjalani sesuai dengan kekuatan yang dimiliki, tidak
berlebihan atau memaksakan perasaan.”
“Temukan
aku dalam istikharahmu, jika engkau menginginkan aku menjadi rindumu. Rindu
yang akan membimbingmu menuju kelembutan kalbu. Rindu yang akan mengingatkanmu,
“Janganlah mengira engkau dapat menentukan arah jalannya cinta. Sebab bila ia
telah memilihmu, dialah yang akan menentukan kemana perjalanan hidupmu.”
“Kita
tak akan bisa mencintai orang lain sebagaimana diri kita sendiri jika kita
masih merasa lebih mulia. Kita tidak akan menahan emosi kalau kita masih merasa
lebih suci. Kita tak akan bisa menerima kebenaran jika dalam diri kita
terpendam kesombongan. Kita tak akan bisa konsisten dalam kejujuran bila dalam
diri kita terpampang kemunafikan. Dan kita tidak akan bisa menanggalkan
kedengkian jika dalam diri kita kuat terukir keserakahan.”
“Kalau
cinta mensyaratkan kata, habislah kata-kata anda.
Kalau
cinta mensyaratkan harta, habislah kekayaan anda.
Untunglah ia bernama cinta, yang tak pernah mengharap
apa-apa.”*Semoga Bermanfaat*
0 komentar:
Posting Komentar