Kamis, Oktober 20, 2016

Kita yang "Singkat"

Rumit, aku benci dengan hal-hal yang rumit. Itu mengapa aku kadang membenci diriku yang selalu rumit dalam menghadapimu dan memaknai perasaan ini.

Siang itu begitu panas, ku kendarai motorku menuju rumah untuk memuaskan laparku, ini jam istirahat makan siang ku. Sesampainya di rumah aku mengeluh pada ibu, “Badanku masih lemes, Bu.”Ibuku menimpali, “Nanti langsung pulang, Gak usah kemana-mana.”

Senin, Oktober 17, 2016

Hanya Hening

Sumber: Google.com
Waktu menunjukan pukul 07:41:55 di layar komputer saat aku mulai memasukan id karyawan untuk absen pagi. Waah...ini mungkin terlalu pagi. Memang benar, karyawan lain belum ada yang sampai kantor.
Hening, namun diluar suara kendaraan tetap bising.

Minggu, Oktober 16, 2016

Pagiku yang Baru

Pagi yang kusebut pagi yang baru.   

Aah..kepalaku masih terasa sakit karena penyakit flu menyebalkan ini. Mataku sembab sisa tangisan bodoh semalam. Pikiranku masih semrawut mengingat semua hal yang takkan sama lagi mulai hari ini. Hatiku membenci merasakan perasaan sakit ini. Badanku lemas menopang semua beban ini. Dan itu artinya aku masih harus belajar ikhlas.

Ini akan tetap ku sebut hari yang baru. Hari dimana keyakinan ku bahwa menikah itu tak harus punya pacar/gebeyan dulu. Jodoh adalah Rizki dari Tuhan, Rizki bisa datang dari arah yang tak di Sangka-Sangka. Mungkin jodohku juga bisa datang dari arah yang tak pernah kau sangka. Yee...berbahagialah wahai hati. Jangan sedih... 

Ingin Ku Potong Peta Takdir



Yeah I Think about the end just way too much

But it’s fun to fantasize...

On my enemies I woudn’t wish who I was

But, it’s fun to fantasize

Oh..oh.. I’m falling so I’m taking my time on my ride

Oh..oh.. I’m falling so I’m taking my time on my ride

taking my time on my ride
(Ride by twenty one pilots)

Lagu itu mengalun keras di telingaku melalui handsfree yang ku pasang di telinga untuk mendengarkan mp3 ini dari smartphone ku.

Sabtu, Oktober 08, 2016

Cerita Pada Suatu Pagi, Ibu

“Iza… Ayo bangun, sudah jam 7. Kamu berangkat kuliah atau tidak?” seru ibunya sambil menggoyangkan kaki Aiza agar segera bangun.
Namun sepertinya usaha ibunya belum berhasil membangunkan tidur nyenyak Aiza. Dengan sedikit muka jail, ibunya akhirnya menggelitiki perut Aiza sambil sedikit membercandainya dan berkata, “ ayo Aiza cantik, ayo bangun… lihat tu perutmu, kurus sekali… makanya bangun pagi olahraga, makan teratur biar agak berisi. Sarapan sudah siap dibelakang, sudah tak siapkan teh hangat untukmu. Ayo bangun.”
Hampir setiap membangunkan Aiza yang tak kunjung bangun, ibunya menyinggung tentang badannya yang kurus. Memang dengan tinggi badan 162cm, dan hanya dengan berat badan 45kg membuat aiza terlihat jangkung dan kurus, juga mungkin kurang seksi sebagai seorang remaja wanita.