“Aku mencintaimu”
Begitu kelu lidahku mengucapkannya pun menuliskannya pada kata yang ku kirim padamu
Meski hatiku benar-benar penuh dengan semua tentangmu
“Aku mencintaimu”
Namun tak bisa semudah itu ku umbar padamu
Tak kan cukup berani ku ucap saat Tuhan masih belum menunjukan restu-Nya pada kita
“Aku mencintaimu”
Akan selalu aku bungkus dalam tengadah tanganku memohon keselamatanmu pada-Nya
Saat raga benar-benar tak mampu menjaga
“Aku mencintaimu”
Cukup semesta yang mengerti betapa aku menyimpan perasaan itu begitu rapi
Bercerita pada malam yang setiap hari jadi teman sejati kala rindu mengusik hati
“Aku mencintaimu”
Seperti matahari kepada bumi, yang tetap berjarak agar tak merusak
Namun bahagia menyinari bumi yang butuh cahaya sang matahari
“Aku mencintaimu”
Dalam setiap larik puisi yang kau baca saat ini
Dengan otak yang telah kau sandera sepanjang waktu ini
Rabu, Agustus 17, 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar