Meski Penuh Keraguan
Dengan beratnya keadaan di pundak
Aku tetap melangkahkan kaki ini
Memasuki dunia yang pernah kubayangkan
Meski tak pernah sama dengan kenyataan
Waktu berlalu, pahit dan perih terus membaur
Menggoncang damainya jiwa dan hati
Menggoyahkan jutaan harapan dan mimpi
Tempat yang aku anggap seperti stasiun menuju impianku
Kini serasa kelabu seakan gudang penuh debu
Dalam hati, “Ini bukan tempat yang kumau”
Hatiku tak pernah berhenti menyeru itu
“Ini memang jalanmu,
Berjalanlah lagi.”
Pikiranku menarik semua pengakuan hatiku
Yang sebenarnya ingin menerobos keluar dari lubuk terdalam
Namun pikiran ini selalu mencoba menyembunyikannya
Mendorongnya tuk
bersembunyi saja
Apa ini Pembenaran diriku
Menjadikan kata hati seperti kambing hitam,
yang bisa
dipersalahkan
Karena Keadaan tak sejalan dengan maunya hati
Atau ini benar-benar panggilan hati
Yang seharusnya tak aku abaikan
Saat ini dunia serasa beku
Meski angin seakan menghempaskanku tuk lari
Namun bumi seakan membuatku terus berpijak disini
Mataku hanya terus menatap ke arah “Inginnya Hati”
Tapi pikiran ini berkata ini hanya “Pembenaran Diri” jika berlari
0 komentar:
Posting Komentar