Minggu, Desember 10, 2017

November Pain


Ia yang gagah
Ia yang kuat
Ia yang terlihat tegas,
Namun punya senyum yang ramah
Malam ini ia menangis,  meraung,  menahan
Air mata nya tak menetes

Namun nama Rabb nya berkali-kali terdengar ia ucapkan
Desah kesakitan dan raungannya memecah sadarku
Aku tak kuasa melihatnya kesakitan
Aku tak pernah membayangkan kesakitannya
Rasanya menusuk jantungku begitu dalam
Meruntuhkan ruang persembunyian air mataku


Ya Allah Ya Qowiyy
Aku terus melafadzkan nama-Nya itu
Kuatkan ia,  kurangi rasa sakitnya
Berikan jalan kesembuhannya
Aku berusaha menutup mata dan berharap ini hanya mimpi
Namun lampu jalanan menyadarkanku

Mobil melaju cepat, 
Lalu aku berharap mampu melipat jarak
Wajahnya semakin memerah kehitaman
Sakitnya semakin terdengar dari raungannya
Lafal takbir juga semakin sering terucap dari mulutnya

Allah ya Qowiyy
Mulutku hanya bisa melafadzkannya
Berharap Allah mencabut sedikit rasa sakitnya
Resahku semakin tak karuan 
karena manusia berbaju putih itu terlihat melambat
Aku benci pertanyaan perntanyaan para perawat yang tak cepat tanggap
Lalu mereka tanpa merasa berdosa menyuruh menunggu

Proses birokrasi yang terlalu rumit membuatku kesal
Bagian menunggu ini yang membuatku semakin benci
Karena kesakitannya tak segera diberi solusi
Ah... Disinipun ia tak semakin cepat mendapat perawatan
Gersahku lagi dan lagi

Bersabar...
Dan akhirnya ia diam tak banyak menggeram
Hanya sedikit desahan kesakitan kecil
Lalu aku hanya berucap hamdalah

Ya Allah.. Ku mohon angkat penyakitnya
Cintai ia di dunia maupun di akhiratnya
Kuatkan umi yang selalu menjaganya
Meski beberapa kali tak tega melihatnya
lalu memberi jarak padanya
Lalu hatiku semakin patah

Namun Engkau Yang Maha Kuat
Kumohon kuatkan kami
Lalu sembuhkan ia ya Allah
Semoga sakitnya adalah penggugur segala dosanya
Lalu rahmat-Mu memeluk erat raganya
Hingga esok nanti kulihat ia,
Tersenyum kembali bersama keluarga kami
Kudus, 9 November 2017
@aienzova


0 komentar:

Posting Komentar