Seperti kata mereka, menanti ataupun menunggu
bukanlah pekerjaan yang menyenangkan, dan mungkin sangat membosankan. Aku juga
sangat merasakannya. Menunggu seseorang yang tepat untuk menemani hidupku suatu
saat nanti adalah sebuah pilihan dengan berjuta konsekuensi. Perlu komitmen
kuat untuk menjalaninya, agar tak mudah tergoda oleh sesuatu yang terlihat
indah namun sejatinya hanya tipu daya.
Memilih untuk menanti seseorang yang benar2
ditakdirkan untukku oleh Illahi adalah caraku untuk menjaga diri dan hati dari
maksiat juga kekecewaan pada insan. Pelajaran hidup yang lalu saat aku menjalin
hubungan dengan seseorang sudah cukup membuatku menyadari semua kesalahan yang
telah aku lakukan di masa lalu itu. Kadang aku sering menyesalinya sambil
menangisinya, namun apa gunanya penyesalan dan tangisan itu tanpa mau berubah
memperbaiki kesalahan itu. Aku mencoba bangkit dan mulai melangkah bersama
keyakinanku pada Allah bahwa Dia pasti akan selalu ada untukku. Sempat kuat dan
kadang jatuh kembali. Namun inilah proses yang harus aku lalui dalam penantian
yang cukup panjang ini.
Hanya kepada-Nya lah aku meminta pertolongan
dan kekuatan untuk menjalani proses ini. Meski kadang aku merasa sepi karena
merasa tidak ada seseorang yang memperdulikan dan mencintaiku. Padahal semua
itu salah jika aku berpikir lebih jauh. Bukankah Allah selalu dekat denganku,
namun mengapa aku harus merasa sepi? Keluargaku juga masih lengkap, bukankah
mereka adalah orang yang sangat perduli dan juga mencintaiku, apa itu kurang.
Astaghfirullah… Mungkin karena aku saja yang kurang bersyukur pada nikmat
illahi ini.
Kadang saat aku m,erasa terganggu oleh sesosok
wajah ikhwan, dan aku berusaha meneguhkan hatiku untuk terus menanti waktu yang
tepat, aku suka sekali mendengarkan lagu ini. Lagu ini sedikit banyak memberiku
motivasi positif…
:)
Menunggu Di Sayup Rindu – ( Maidany Nasyid )
Ooh… Burungpun menyanyi melepas segala rindu
Yang terendam malu di balik qolbu
Ooh… Anginpun menari mencari arti
Adakah ini fitrah ataukah hiasan nafsu
Di dalam sunyi ia selalu hadir
Di dalam sendiri ia selalu menyindir
Kadang meronta bersama air mata
Seolah tak kuasa menahan luka
Ooh… Anginpun menari mencari arti
Adakah ini fitrah ataukah hiasan nafsu
Di dalam sunyi ia selalu hadir
Di dalam sendiri ia selalu menyindir
Kadang meronta bersama air mata
Seolah tak kuasa menahan luka
Biarkan semua mengalir
Berikanlah kepada ikhtiyar
Dan sabar untuk mengejar
Sabarlah menunggu
Janji Allah kan pasti
Hadir tuk datang menjemput hatimu
Sabarlah menanti
Usahlah ragu
Kekasih kan datang sesuai dengan iman di hati
Bila di dunia ia tiada
Moga di surga ia telah menunggu
Bila di dunia ia tiada
Moga di surga ia telah menanti
0 komentar:
Posting Komentar