Minggu, Desember 08, 2013

Seleksi Menjadi Asisten Dosen

Menjadi asisten dosen?? hm...belum pernah terfikirkan sebelumnya. Meski dulu sudah pernah punya angan-angan bisa menjadi seperti itu. 


Ini seperti sebuah awal kebangkitanku dari ketakutanku yang terus membuat potensiku mati sia-sia. Aku merasa Allah memberi aku kesempatan untuk melangkah dan Dia juga yang memberi aku kekuatan untuk menjadi berani.

Setelah ada pemberitahuan akan ada perekrutan asisten dosen TI dan Bahasa Inggris, aku langsung tertarik untuk mengikutinya. Awalnya yang aku minati tentu yang bahasa inggris, namun karena nilaiku yang gak sesuai syarat menjadi asdos, maka aku seperti melihat peluang. Nilai mata kuliah TI ku sesuai dengan syarat yang ditentukan, dan aku merasa cukup menguasai tentang mata kuliah TI ini. Dan akhirnya aku putuskan untuk melamar sebagai asisten dosen TI. Aku ingat, pada tanggal 29 November 2013 sekitar jam 3 sore, aku mengirimkan lamaran tersebut kepada Kepala Lab. Fakultas Ekonomi di kampusku. Saat penyerahan lamaran, ada dosen yang mengampu mata kuliah TI. Tiba-tiba beliau bertanya keheranan "Lho kamu kemarin dapat nilai apa?", aku menjawab kalau aku mendapat nilai A. Dan Ibu kepala Lab tersebut bilang sama Dosen TI tersebut "Lha wong jenengan yang ngasih nilai kok, dia nya lupa nok", sambil memandangi aku.

Setelah penyerahan itu, aku merasa rendah diri lagi dan pesimis. Aku merasa diremehkan. Namun aku mencoba bangkit dan percaya kalau aku pasti bisa menjadi seperti apa yang benar-benar aku inginkan.


Selang sehari, aku mendapatkan sms untuk mengikuti proses seleksi selanjutnya, yaitu ujian tertulis. Dan pada hari senin tanggal 2 Desember 2013, ujian tertulis itu dilaksanankan. Awalnya memang merasa grogi, deg-degan dan takut. Tapi setelah selesai cukup lega. Alhamdulillah sekali, kemarin sebelum ujian aku sempat belajar dan ada beberapa yang keluar di test tersebut. Senangnya... :)
Namun perjuanganku belum berakhir, aku masih harus menunggu hasil tes tersebut. Namun di tahap ini aku masih cukup optimis lah, meski ada sedikit rasa takut yang muncul di hati. Namun kucoba tuk menafikannya.

Hari selasa malam, aku mendapat telfon dari asistennya bu kepala Lab. Dan Alhamdulillah, aku masuk tahap seleksi selanjutnya. Dan hari Rabu besoknya adalah ujian tahap keduanya, yaitu Psikotes. Setelah selesai psikotes tertulis dan menggambar, yang terakhir adalah sesi wawancara dengan psikiaternya. Hah...aku paling gak suka sesi ini, semua kelemahanku disebutkan. Aku merasa makin lemah dan mulai tidak berani berharap kalau aku bisa terus lanjut ke tahap berikutnya. Sambil berdoa dan berpasrah padanya, aku sedikit mulai berharap lagi aku bisa masuk ke tahap berikutnya. 

Setelah berselang dua hari, akhirnya hari jumat pagi aku mendapat sms pemberitahuan kalau aku disuruh mengikuti tahap wawancara. Waktu itu peserta asdos TI tinggal tersisa 5 orang. Tahap ini juga cukup membuatku gugup. Karena aku sangat menyadari kalau akutidak cukup mahir dalam berkomunikasi dengan baik. Akhirnya aku belajar lewat internet tentang cara-cara dan tips-tips yang baik saat wawancara kerja.

Hari sabtupun tiba, selama menunggu giliran wawancara. Aku terus mencoba menenangkan diri sambil berdoa. Setelah ada teman yang keluar dari ruang wawancara, aku mencoba bertanya, kira-kira apa yang ditanyakan di wawancara itu. Setelah tau, aku mulai memikirkan jawaban-jawaban yang tepat jikalau nanti pertanyaannya sama seperti itu. Dan saat tiba giliranku, aku mulai masuk ruangan yang dingin itu. Ternyata gak terlalu sulit untuk menjawabnya, hanya saja aku sedikit kecewa karena aku tak diberi cukup banyak kesempatan untuk bicara dikarenakan beliau bapak dekan yang mewawancarai mau ada rapat.

Setelah semua peserta selesai diwawancarai, kami disuruh oleh ibu kepala Lab. nya untuk berkumpul di ruangan. Ternyata ada tes selanjutnya, untuk peserta calon asisten TI ada test micro teaching. Haduh...mulai deg-degan lagi akunya. aku coba mencari bahan yang akan aku ajarkan, aku memutuskan untuk membahas tentang "optimize posting". Eh ternyata tema-nya ditentukan sesuai keinginan dosennya tiap peserta. Dan saat tiba giliranku, secara gak disangka-sangka, aku mendapatkan tema yang sama dengan apa yang ingin aku bahas tadi. Subhanallah.. Aku lega dan cukup senang. Gak cukup sulit kok ngajar itu,hehehe...

Setelah micro teaching, di informasikan bahwa pengumuman yang lolos akan di umumkan jam 2 siang. Semua peserta di suruh nunggu di kampus, dan gak boleh pulang. Sedikit membosankan memang harus menunggu beberapa jam untuk mendengar pengumuman itu.

Akhirnya tiba waktunya pengumuman, kami semua peserta di kumpulkan di ruang khusus pertemuan. Dan dengan sangat lega, kami semua peserta yang berkumpul disitu sebanyak 8 orang, 3 orang merupakan asisten dosen Bahasa, ternyata di terima semua. Dan setelah itu kami diberi sedikit penjelasan tentang tugas kami dan setelah itu menyusun jadwal pendampingan. yea.... Senang dan bersyukur sekali aku..

Satu titik telah aku lewati. Dan seperti kata ibu kepala lab.nya, ini adalah sebuah tanggung jawab baru untuk kami. Aku akan mulai belajar lebih bertanggung jawab. Aku harus siap... Mungkin ini bisa aku jadikan batu loncatan untuk karirku ke depan. Terimakasih ya Allah Engkau telah mengabulkan do'aku.
Ini semua untukmu ayah dan ibu, aku sayang kalian.

Mungkin segitu dulu ceritaku. Semoga bermanfaat buat kalian yang baca. Buat kalian yang masih takut untuk melangkah, cobalah untuk memberanikan diri keluar dari zona nyamanmu. Jangan hanya dibayangkan sesuatu itu, karena hanya akan terlihat sulit, tapi cepat bertindak dan pasti gak akan terasa sesulit seperti ketika dibayangkan. :)

4 komentar:

Aldi Rahman mengatakan...

sangat bermanfaat sekali ceritanya :)

Kholid Indra mengatakan...

Terimah Kasih,, Penuh motifasi :)

Unknown mengatakan...

Trmksh...ini utk bahan ceritaku kepada anakku yg skrg sudah menginjak semester 3, yg punya cita2 mnjd dosen..yg tentunya diawali mnjd asdos dl..

Unknown mengatakan...

stetlah membaca coretan diatas,alhamdulillah memberikan motivasi.semoga saya bisa seperti kakak.amiin

Posting Komentar