Jumat, September 30, 2016

Raut Wajahmu Malam Ini

Aku tak ingin melihat raut sedihmu.
Aku tak ingin membuatmu memikirkan hal hal yg berat.
Aku ingin setiap detik kau merasa bahagia. Entah karenaku atau karena karunia Tuhan yang selalu aku semogakan untukmu. Namun sayangnya aku masih tak mampu melakukan itu.
Engkau masih saja terlihat sedih, memikirkan banyak hal dan lelah menyelimutimu.
Aku semakin merasa tak berguna saat engkau masih mau menyeka air mataku saat ku jatuh dan kecewa.

Engkau masih selalu sempat menanyakan apa aku sudah makan atau belum.
Aku sehat atau tidak, aku lelah atau tidak, kenapa aku pulang terlambat, aku punya uang untuk membeli bensin atau tidak.
Pertanyaan itu terdengar sederhana namun tak pernah sesederhana itu lagi saat aku menatap wajah teduhmu.
Aku semakin tak kuat menahan sedih dan kecewaku karna diriku sendiri yang masih belum mampu mencegah hal-hal yang aku benci terjadi padamu, masih saja tetap terjadi.
Setiap pagi menjelang, aku selalu merayu Tuhan agar Dia selalu menyelimutimu dengan kebahagiaan di dunia maupun akhirat.
Setiap pagi menjelang, aku selalu berharap aku mampu melakukan hal yang mampu menghapus lelahmu.
Setiap pagi menjelang, aku selalu berharap aku masih selalu bisa melihatmu di meja untuk sarapan. Setiap pagi menjelang, aku selalu ingin melihatmu mengantarku sampai bibir pintu.
Saat aku kembali kerumah, aku akan mencarimu. Aku berharap akan selalu menemukanmu, entah sebentar atau agak lama. Aku harus menemukanmu. Jika sesekali aku tak menemukanmu, aku harus mendapat kabar dimana engkau. Baru aku bisa benar-benar menyandarkan kepala dan badan lelahku. Aku sadar, aku sangat bergantung padamu. Aku sadar, aku masih takut menghadapi dunia tanpamu.
Cintamu benar-benar menghangatkan hatiku. Sedihmu benar-benar memporak-porandakan perasaanku. Ketiadaanmu  adalah hal yang tak pernah aku inginkan terjadi di duniaku.
Aku tak ingin melihat rautmu seperti malam ini, aku selalu tak ingin melihatnya lagi. Meski aku tak bisa menjamin itu takkan terulang lagi.
Ayah...Ibu... Maafkan aku... Anak perempuanmu yang mulai beranjak dewasa 😢😢😢

0 komentar:

Posting Komentar