Senin, April 16, 2018
Menunggu Pagi
Hari ini indah, kamu lebih indah
Aku memimpikan senja, tapi tak seperti memimpikan kamu
Senja itu indah, tapi telah berubah
Aku pikir kamu pagi
Yang setiap hari membuatku bergairah menjalani hari
Namun malam begitu panjang
Lalu aku hanya menunggumu disini
Di antara larut hari dan carut marut hati
Ia masih serupa malam gelap panjang
Menikmati insomnia dan tumpukan resah
Aku menunggu pagi
Terkadang, tentu dengan hati hampir mati
Lalu kau siram lagi
Ia hidup kembali
Namun setiap hari, ia tak utuh lagi
“Ada takut tak dicintai lagi
Bahkan jika tiba-tiba ditinggal pergi”
Buku yang sedang kubaca seakan bercakap
Lalu aku berucap
Haruskah aku tidur saja??
Aku tak kuat begadang menunggu pagi
Lalu haruskah kularikan diri ke alam mimpi?
Meski subuh hari mungkin sebentar lagi
Namun raga tak sanggup lagi
Lalu pagi yang indah bukan milikku lagi
Haruskah begitu akhir menunggu pagi?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar