Sabtu, Juli 19, 2014

Penerus Abah Suatu Saat Nanti Siapa Donk??



Sosok Abah yang aku kenal adalah seorang laki-laki yang kuat, yang bertanggung jawab,yang jujur, yang penuh kasih sayang kepada keluarga, yang suka membantu orang lain, dan banyak hal baik lainnya. Dalam hidupku, beliau adalah salah satu sosok pria sejati yang aku idolakan. Beliau begitu sabar membimbing anak-anaknya. Beliau juga sering memberi teladan bagi anak-anaknya.

Abah adalah orang yang suka berorganisasi, beliau juga ikhlas mengabdi pada pekerjaan utamanya. Yaitu menjadi seorang guru swasta di sebuah MTs di desa tetangga kami tinggal. Aku memang kurang tau pasti entah berapa lama beliau mengabdi disana. Tapi yang aku tahu, beliau sejak jadi sarjana muda, beliau sudah mengajar disana. Dan sampai sekarang beliau punya 3 orang anak yang sudah mulai dewasa-dewasa, beliau masih tetap mengajar disana.

 Kegiatan lain abah adalah menjadi seorang ketua RT di desa kami tinggal. Beliau juga sekarang menjadi ketua pembangunan mushola dekat rumah kami. Terus juga masih jadi ketua MWC NU cabang kalinyamatan. Sering jadi ketua panitia kurban masjid, pernah juga jadi kepala sekolah selama bertahun-tahun. Terus apa lagi ya,,,lupa nih. Kayaknya emang udah banyak banget beliau mendapat amanat jadi ketua-ketua gitu.  Meski begitu, hal itu tak membuat beliau sombong, kadang malah membuatnya takut jika tak mampu mengemban amanat itu. Tapi setelah dijalankan amanat itu, beliau yang aku lihat, selalu bertanggung jawab dan bener-bener berjuang sepenuh hati. Ini nie sifat beliau yang paling aku suka dan aku ingin tiru.

“ Di masa sekarang ini, susah cari orang yang rela dan ikhlas berkorban dan berjuang dalam suatu organisasi yang bergerak dalam bidang sosial dan non-profit.” Cerita panjang lebar tentang organisasi yang pernah beliau ikuti mengalir malam itu. beliau juga sempat mencontohkan pemuda atau pemudi di sekitar rumah kami yang masih aktif dan gigih berjuang dalam organisasi kemasyarakatan. Memang kalau dibuat prosentase hanya sekitar 2-3% pemuda yang masih aktif. Dan aku tidak termasuk di dalamnya.

 Nah tiba-tiba malam ini aku terkejut dengan perkataan beliau, “penerusku suatu saat nanti siapa?”.  Mengetahui anak-anaknya tidak ada yang aktif di organisasi kemasyarakat di sekitar. Aku sebagai anaknya merasa sangat malu dan juga merasa sadar sekali, kalau aku kayaknya blum mampu kalau harus meneruskan perjuangannya dalam hal-hal yang telah di lakukan. Aku juga berfikir, mungkinkah kakak laki-lakiku yang sekarang sudah cukup dewasa juga mampu meneruskan perjuangan beliau? Yang aku tahu, kakakku itu kurang punya passion dan kemampuan seperti memimpin gitu. Bukan bermaksud merendahkan, hehe... Tapi  aku mencoba berprasangka positif saja, sepertinya semakin bertambahnya umurnya, semakin dia sadar akan tanggung jawabnya sebagai anak laki-laki tertua dalam keluarga.

Semoga kakaku mampu meneruskan perjuangan beliau. Sekarang saja kakakku sedikit akan mengikuti jejak abah. Karena sekarang kakakku kuliah jurusan pendidikan, dan insyaallah besok bakal jadi guru. Dia juga bekerja di Mts yang sama dimana abah mengajar. Ku yakin ada bibit-bibit kepemimpinan yang menurun di dalam diri kakak laki-lakiku.
Nyatanya, dia sering melakukan hal-hal yang memperlihatkan kalau dia sedang melindungi adik-adiknya. Aku kadang terharu melihat sikapnya itu. hehe....
Suatu saat nanti ketika abah tak bisa lagi ada bersama kami, aku berharap kakak laki-lakiku kan mampu menjadi pemimpin di keluargaku, menjadi pelindung dan penjaga keluarga kami, dan mampu meneruskan hal-hal baik yang telah diperjuangkan abah...

0 komentar:

Posting Komentar