Minggu, Maret 19, 2017

Terjebak dalam sudut pandang (2)

        Pernah aku duduk dengan nyamannya. Di satu titik yang selalu aku cari untuk memandangimu dengan bahagia dan kesiapan penuh akan badai. Dengan tanpa terasa panas akan sengatan matahari siang, ataupun dinginnya udara malam. Aku pernah dengan nyamannya melupakan luka yang masih selalu ku ingat meski ribuan senja telah berlalu. 

      Aku ingin mengikuti langkah kakimu, tapi hatiku tak bisa berjalan satu langkah dibelakangmu, ataupun sejajar dengan langkah kakimu. Hujan mengguyur sekujur tubuh kita. Kau memintaku berteduh ke gubug kecil itu. Namun aku ingin berbalik arah dengan menerjang hujan dan bersembunyi ke bangunan yg aku sebut “dunia impian” bagiku. 

       Kau menarik tanganku, kita semakin di guyur hujan lebih banyak, kita semakin tak punya pilihan untuk beranjak dari tempat itu. Aku menangis, kamu kelelahan, kita kedinginan dan tak mampu menyelamatkan tubuh dan perasaan kita. 

      Aku kembali pada titik yang membuatku harus mengatakan itu tak baik-baik saja. Semakin hari aku hanya menyimpan “hal tak baik-baik saja” itu sendiri. Aku tak mampu mengungkap atau benar-benar tak pantas mengungkap. Aku hanya menjadi bingung dan diam. Aku berusaha mencari titik paling nyaman memandangimu, namun aku mulai kehilangannya lagi. Sedang kau, melakukannya lagi dan lagi.  

      Aku yang tak pandai memaki orang lain, akhirnya hanya menyalahkan diri sendiri. Terpuruk dalam dendam kepada diri sendiri. Waktu yang ku lalui tak sedetikpun terasa nyaman, karena aku bahkan tak jua mampu berdamai dengan diri sendiri. 

      Aku ingin dan ingin menemukan dunia baru yang ku sebut sudut pandangmu, aku ingin berkenalan dengannya, mempelajarinya, memahaminya dan mengajaknya berteman dengan sudut pandangku. Perjalanan adaptasi ini mungkin takkan sebentar, namun aku berharap tak selama bagaimana ego kita masing-masing bertahan tak mau mengalah.
Di Sudut ini, dengan sudut pandang yang aku coba melebarkannya aku berharap menemukanmu menjadi "baik-baik saja" disana...

0 komentar:

Posting Komentar