Lalu aku berpikir lagi, aku belum menikah, nanti kalo memilih operasi dan pasca operasi bentuknya aneh gimana?”, oh no... pikiranku gak kalem sama sekali waktu itu. Kemana-mana, hilang arah, tak tau arah jalan pulang (wkwkkwwk).
Akhirnya karena umi tahu sepertinya aku keberatan dengan operasi, umi menyarankanku untuk terapi sama bu Haji S (sebut saja begitu). Rumahnya masih satu desa dengan tempat tinggalku. Beliau memang tak membuka klinik pengobatan untuk umum. Hanya orang-orang tertentu saja yang mengetahui bahwa ia mampu mengobati penyakit tertentu dengan tenaga dalam. Setelah sebelumnya menghubungi beliau untuk meminta jadwal temu terlebih dahulu, aku akhirnya kesana.
Sebelumnya tentu beliau menanyaiku apa penyakitku. Apa sudah diperiksakan ke dokter, lalu apa katanya. “Saran dokter sih ini dioperasi saja bu”, kataku.
“Lha terus kenapa gak diopersi?”, tanya beliau.
“Gak berani bu, takut”, jawabku sambil tersenyum sedih.
“Halah,, penakut kamu emang.”, jawabnya. Lalu aku meringis mendengarnya.
Setelah itu beliau mulai memberikan terapi padaku. Ia memintaku untuk terus membaca surah al-fatihah. Dan sesekali saat tangannya seperti memberi isyarat membuang sesuatu dari arah dadaku. Kadang seperti mengarahkan tangannya ke arah dadaku dan bertanya, “apa kamu merasakan getaran pada benjolanmu?”.
“Iya sedikit, kayak ada yang nyetrum, kerasa gimana gitu.”
“Nah dengan izin Allah, semoga penyakitnya hilang, benjolannya mengecil.”
Namun tak jarang pula saat beliau bertanya apa aku merasakan getaran, aku menjawab tak terasa. Mungkin aku kurang fokus kali ya. Lalu di akhir sesi ia memberiku sebotol air mineral ukuran kecil dan mendoakannya. Lalu menyuruhku meminumnya. Waah, habis itu perutku berasa kembung banget, hahah... Maklumlah, dalam beberapa kali nafas dalam beberapa menit langsung habis.
Lalu tak lupa ia memberi saran agar aku mulai menjauhi vetsin atau penyedap rasa buatan. Dan menyuruhku agar jauh-jauh dari stress dan selalu bahagia. Dan ia meminjamkan sebuah buku motivasi padaku agar aku bisa menghilangkan perasaan takut dan sedihku.
Sebenarnya itu tak membuatku cukup puas. Karena benjolannya masih ada. Namun aku mencoba menjalaninya dulu deh sampe nemu pengobatan alternatif yang cocok.
Sebelum nyari-nyari pengobatan alternatif yang kira-kira cocok, aku mencoba cari cara meruqyah diri sendiri. Beberapa orang ada yang bilang, dengan ruqyah dan bacaan al-Qur’an, kita bisa nyembuhin penyakit. Kalau dipikir-pikir sih, yang ngasih penyakit kan Allah, minta sembuhnya juga sama Allah.
Selain itu, dalam satu ayat al-Qur’an dijelasin kalo Al-Qur’an itu Asy-Syifa’(Obat/penyembuh). Jadi, dengan al-Qur’an, manusia bisa nyembuhin penyakit jiwa maupun raga. Karena itu selain jaga makanan, minum obat dan ramuan aku juga sering membaca Al-Qur’an untuk memperkuat ikhtiyarku selain itu biar hati jadi gak sedih, was-was dan galau terus gara-gara penyakit.
Pengobatan alternatif selanjutnya, aku diperkenalkan oleh teman sekantor. Pengobatannya itu dengan cara meminum madu dan ramuan dari minyak zaitun. Beliau yang memiliki tempat pengobatan itu ialah juga seorang ustadz. Katanya teman sekantorku sih ramuannya semua sudah diisi doa. Jadi insyaallah manjur.
Namun seribu sayang, gak disangka ramuan yang aku beli Cuma kuat seminggu. Dan harganya 300ribu. Itu lumayan berat untukku. Karena dianjurkan untuk rutin 3 bulan mengkonsumsi ramuan itu. Terus juga tidak disarankan operasi, katanya nanti bisa tumbuh lagi. Yang paling berat itu, pantangan makanannya banyak banget, dari mulai daging, terutama kambing, lalu ikan laut, ayam potong negri termasuk telurnya, sama semua makanan instan atau bermicin. Sejak saat itu aku gak selera makan, makan Cuma buat syarat hidup. Huhu...
Setelah meminum ramuan itu beberapa hari, rasanya perut sama tenggorokanku gak enak. Kayaknya asam lambungku naik. Kemungkinan besar gara-gara madunya bisa jadi. Walau madu itu alami, tapi juga mengandung zat asam. Kalau dikonsumsi cukup banyak untuk penderita asam lambung, kemungkinan besar juga bisa kumat.
Karena pertimbangan biaya yang cukup bikin gajianku gak tersisa bahkan kurang untuk menebus ramuan itu, serta penyakit asam lambungku, aku memutuskan untuk mencari alternatif lain.
Finally, aku menemukan pengobatan alternatif deket rumah. Wah ternyata rame banget pasiennya. Antrinya dari jam 6 pagi, dan dilayani sampe jam 5 sore. Dan di di awal pengobatan, sekitar jam 6 pagi, ada kuliah tentang kesehatannya juga, temanya juga ganti-ganti. Yang memberikan terapi namanya pak Budhi. Beliau dari Semarang, dan disini ternyata cabang. Buka pengobatannya cuma hari jumat dan sabtu aja. Untungnya hari sabtuku kerjanya Cuma sampe tengah hari. Jadi gak perlu ijin kerja. Habis kerja bisa langsung terapi.
Pengobatannya sih dipijat sama semacam di doain gitu. Terus habis itu dikasih tau apa-apa yang harus dilakukan setelah ini. Aku disuruh makan singkong satu jam sebelum makan nasi. Habis itu disuruh ngrebus daun sirsak sama daun pletek-pletekan untuk diminum setelah makan tiap pagi-siang-sore. Lalu minggu depannya disuruh balik lagi. Sama saran di akhir, disuruh menjauhi semua makanan yang dijual diluar, karna sudah pasti gak sehat dan banyak mengandung penyedap, pengawet, pewarna dll.
Terus sama gak boleh kena asap apapun, jadi kalo kemana-mana musti pake masker. Katanya, asap itu bikin pertumbuhan sel jahatnya tambah subur. Dan satu saran terakhir, hatinya gak boleh sedih, takut, was-was. Pokoknya jangan sampe stress gitu maksudnya. Well, itu emang bener. Dan selalu sama kaya pesan sebelumnya.
Ini emang baru banget aku berobat ke pengobatan alternatif yang terakhir, hasilnya belum tahu sih. Semoga sesuai harapan. Bagi yang punya masalah yang sama kaya aku dan berani operasi, well itu bagus lebih keliatan cepat hasilnya.
Tapi bagi yang masih mikir-mikir buat operasi dan jadiin operasi jadi opsi terakhir banget juga gak salah, bismillah aja. Semoga Allah sembuhkan. Yang penting semangatnya harus ada terus dan sabar, soalnya herbal hasilnya gak instan emang. Dan hatinya gak boleh sedih terus. Allah ada, Allah nyata. Allah pasti pilihkan jawaban terbaik untuk semua ikhtiyar dan doa kita.
Fighting!!!! 😉
Bersambung...
0 komentar:
Posting Komentar