Sabtu, Agustus 23, 2014

Jangan Pernah Ada Ragu


Tidak lagi... sudah berlalu berminggu-minggu lalu, kesedihan itu tak seharusnya masih bersemayam dalam hati. Aku tak pernah ingin menyimpan penyesalan. Aku yakin yang ku lakukan telah benar. Aku melindungi hatiku dari kekecewaan, aku memenangkan keyakinanku akan janji-Nya, aku merelakannya yang belum pasti kan bersamaku dalam kehidupan baru tuk sempurnakan agamaku kelak. 

 
Aku tak pernah bermaksud menjauhimu karena benci pernah kau kecewakan, aku hanya melindungi hatiku yang lemah karena rasa yang kusimpan dalam hati dengan rapi. Aku memaksa tuk menjaga jarak ini agar perasaan dalam hati ini tak semakin berat. Tak ku sadari semakin lama aku menaruh harapan besar yang indah antara kita, saat kita selalu bercanda. Aku lupa akan pentingnya jarak diantara kita demi kesucian dan ketenangan hati dan perasaan kita masing-masing. Aku tak pernah memaksamu untuk mengerti semua ini. Suatu saat nanti kau pasti kan mengerti. Tak lupa selalu kuselipkan doa disela malam saat aku teringat olehmu. 

Namun kadang sebuah “ragu” sedikit demi sedikit meruntuhkan keyakinanku. Ada perasaan ragu andai aku akan menyesal jika kehilangannya, aku takut dia akan membenciku, dan prasangka buruk lainnya di hari kedepan nanti menyelimuti hati. Terus dan lagi aku coba menghalau semua keraguan itu. Tak kubiarkan syetan yang licik meruntuhkan hatiku yang selalu kujaga. Amantu billah, amantu billah... coba kuresapi dengan dalam kalimat itu. 

Sesekali ku sadar dan beristighfar pada-Nya. Kenapa aku harus meresahkan masa depan sementara Allah telah tetapkan cerita untuk setiap kita? Dia yang lebih tau mana yang terbaik untukku. Tak pantas bagiku terlalu  banyak ikut campur urusan yang telah ditetapkan-Nya. Aku hanya perlu berusaha dan meyakini-Nya. 

“ Ya Allah sang Penggenggam hati, ringankanlah rasa dihatiku ini. Tanamkanlah keyakinan yang kuat akan janji-Mu di hatiku ini. Dan tanamkanlah keikhlasan dalam hati yang sempat kecewa akan manusia.”

0 komentar:

Posting Komentar