Rabu, Agustus 13, 2014

Mungkin Aku Belum Mengerti

Kau selalu perhatikanku di balik senyum rembulan
Kau bersinar bersama ribuan bintang di malamku,
Namun aku tak melihat yang mana sinarmu
Kata-katamu penuh makna mendalam
Namun aku hanya orang awam,
Tak cukup mampu aku menafsirkannya

 

Saat hatiku kelabu, kau tersenyum padaku
Saat aku mulai merasa damai,
Kau bagai selipkan duri di lembutnya hati
Langit yang cerah serasa tak seirama dengan pikiranku
Kau mulai temaram dalam hatiku disaat itu
Seakan semua keindahanmu tak terlintas lagi di benakku

Aku menangis, aku kecewa
Namun kau terlihat tak peduli
Kau tetap berdiri dengan semua kebijakanmu
Menasehatiku seperti orang tua yang sayang putrinya
Semua perasaan buruk tentangmu memburu benakku
Mengoyak hati yang menyayangimu
Seakan memaksa rasa itu segera musnah
Aku diburu oleh ketakutan, dia hadir bersama kekhawatiran
Semua perasaan berkumpul dalam dada
Penuh sesak serasa berat tuk bernafas

Aku mulai lelah, mungkin aku akan menyerah
Kau yang ku tahu indah, namun  tiba-tiba berubah
Kau tak suka ku menyerah
Namun kau tetap pasrah
Kau mulai berkata berusaha menjelaskan,
entah mengapa ada dekapan katamu
Yang kuat dalam hatiku dan membuatku melihat sebuah pengakuan
Membuka hatiku yang pernah seakan tertutup untukmu
Air mata tak bisa berhenti menetes
Namun langkah kakiku tak mungkin bisa tetap disini
Aku ingat, jarak ini harus tercipta lagi
Sampai takdir memberi jawaban tentangmu

Apakah aku tak mengerti?
Atau memang aku belum mengerti?
Maafkan aku yang belum sepenuhnya mengerti
Hingga kecewa hati belum mampu ku hindari



*untukmu "pelangi", maafkan aku"

0 komentar:

Posting Komentar