Jumat, Maret 18, 2016

Kita Masih Butuh Jarak

Aku hanya seseorang yang jahat. Jangan kau puji aku dengan semua kebaikan yang pernah aku lakukan padamu, mungkin saat itu aku sedang bahagia.

Kita tahu, kadang kita berpura-pura menyenangkan satu sama lain namun diri ini sendiri merasa tak nyaman dengan hal itu. Kita tak mencoba menjadi diri kita sendiri. Yang kita lakukan terlalu banyak kamuflase. Kita tetap mempertahankan ikatan cinta semu yang tak kuat sama sekali. Semua penuh kamuflase diri.

Kamu yang saat ini sedang mencoba mengambil hatiku, jangan perlakukan aku semanis itu, jangan perjuangkan aku sebesar itu jika kamu juga masih ragu mengajakku berjanji di hadapan Allah dalam akad suci pernikahan. Aku tak mau semua yang kau lakukan hanya berbuah sia-sia. Kita perlu mencipta jarak, dan aku masih butuh waktu memantaskan diri dan memantapkan hati. Kau, berjuanglah dengan hal-hal seperti itu.
Kumohon jangan terlalu sering mengkhawatirkanku. Allah selalu ada untukku, kamu mengerti itu kan?

Cukup doakan aku dalam setiap do'amu, agar jika kita memang berjodoh, Allah akan menautkan dengan kuat hati kita dan memudahkan jalan kita menuju pernikahan.
Aku mulai menyukai jarak yang tercipta antara kita yang belum di satukan-Nya dalam ikatan suci, ak merasa aman dengan jarak, aku merasa tenang dengan jarak. Karena aku ingin Tuhanku meridloi kita, bukan memurkai kita dengan tingkah kita yang memaksa sesuatu untuk bersatu tapi belum saatnya.

Kau calon imamku, jika itu dirimu, maka sungguh itu adalah anugrah Tuhan yang indah. Namun jika bukan, aku yakin kita masing-masing akan di pertemukan dengan pendamping yang lebih baik untuk diri kita masing-masing.

0 komentar:

Posting Komentar