Pereda Sakitku

Source: www.satuharapan.com

“Aku bukan lagi anak kecil, tapi sentuhanmu selalu menenangkankku

Aku bukan lagi anak kecil, namun dimanjakanmu adalah bahagiaku

Aku bukan lagi anak kecil, tapi perhatianmu adalah hal yang selalu kuharapkan

Aku bukan lagi anak kecil, namun aku selalu berharap kau merawatku selamanya”

Entah kenapa disaat terberatku, sakit secara fisik juga sering menyerangku.

Demam tinggi. Ia sering tiba-tiba menyerangku di saat pikiran dan hatiku teralu berat.

Terlalu lemahkah aku? Setiap kali aku sakit, tak ada orang lain yang lebih khawatir selain ibu. Ia menanyaiku mana yang sakit, menjagaku di saat malam akan tidur, dan memastikanku tidur terlebih dahulu daripada ia. Menyuapiku dan mengambilkanku air untuk minum obat. Ketika sakit dan aku mengeluh badanku terasa remuk, ia memijat seluruh badanku. Dan entah kenapa setelah itu aku merasa 100 kali lebih baik. Aku selalu merasa sentuhannya adalah hal magic.

Lalu ia berkata, “jangan sakit, kalau ada apa-apa cerita. Jangan dipendam sendiri. Kalau ada yang ngapa-ngapain kamu, bilang sama ibu. Nanti ibu marahin dia. Kamu jangan sakit. Kamu itu yang bisa tak ajak berjuang kok.”

Dalam hatiku, rasanya semakin sakit jika aku harus menyimpan sesuatu yang menyakitkan sendiri dan tak mungkin bisa aku ceritakan kepadanya. Aku merasa ibuku sudah benar-benar  menjadi pahlawan saat ia hanya berkata, “nanti ibu marahin dia”. “Aku sudah bukan anak kecil lagi ibu, aku bisa menghadapinya sendiri. Cukup doakan aku agar hatiku bisa sekuat hatimu.”, hatiku bergumam dan tersenyum.

Berjuang?, mungkin aku belum terlalu paham berjuang seperti apa yang engkau maksud bu, tapi aku akan berusaha terus berjuang menjadi anak yang bisa membahagiakanmu dan berbakti padamu. Maaf jika  sekarang berjuangku belum 100% seperti harapanmu.

Maafkan aku ibu, terkadang aku berbohong menyembunyikan tangisku di antara sakit flu yang menyerangku. Saat kau bertanya aku kenapa, aku hanya berkata rasanya panas, kepalaku pusing, dan aku susah bernafas. Jangan khawatirkan aku. Setiap rasa khawatir yang kau rasa karenaku, ku mohon maafkan aku. Tapi tetaplah peluk aku erat saat dunia begitu kejam bagiku.Selain sebagai ibu yang baik untukku, kau adalah sahabat terbaik untukku.

Terima Kasih ibu...

#Walau hari ibu sudah berlalu, namun bagiku setiap hari adalah harimu untuk ku bahagiakan :)